Klub sepak bola Italia, Napoli kini telah berubah menjadi tim elite Eropa. Permainan Napoli yang mengandalkan kekuatan permainan tim terbukti sangat sulit dihadapi oleh Eintrach Frankfurt. Secara terbuka, pelatih Frankfurt, Oliver Glasner menyebut permainan Napoli terlalu kuat.
"Saya tidak keberatan mengakui bahwa mereka adalah tim yang lebih baik," kata Oliver Glasner usai laga. "Tetapi saya harus memuji tim saya. Kami tampil lebih baik daripada saat bermain di kandang pada leg pertama lalu". "Saya sangat bangga dengan tim; kami mencapai babak sistem gugur sebagai pendatang baru di Liga Champions. Tapi di sini kami bertemu lawan yang terlalu kuat untuk kami," katanya mengaku kehebatan permainan Napoli.
Ada perbedaan antara Napoli masa kini dengan era Diego Maradona. Perbedaan antara Napoli era masa kini dengan era Diego Maradona itu diungkapkan oleh pelatih Napoli, Luciano Spalletti. Napoli masa kini lebih mengandalkan permainan kolektif, beda dengan era Diego Maradona di mana saat itu Napoli sangat tergantung pada sosok pemain bintang.
"Ada perbedaan utama tim Napoli saat ini dengan saat di Napoli di era Maradona. Tak ada yang bisa memenangi tim dengan aksi individu seperti halnya Maradona," kata Luciano Spalletti, pelatih Napoli usai laga. "Kami menutupi kekurangan berkat kerja kolektif. Semua pemain memberikan kontribusi maksimal sesuai tugas, dan perannya masing masing. Ini yang membuat tim ini sangat kuat," katanya. Pertama kalinya dalam sejarah, Napoli melangkah ke perempatfinal Liga Champions.
Dan sang bomber Napoli, Victor Osimhen berikrar, mereka punya modal lebih dari cukup untuk terus melangkah, bahkan menggapai tangga juara. Osimhen mencetak dua gol saat Napoli melibas Eintracht Frankfurt 3 0 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Diego Armando Maradona, Kamis (16/3) dini hari. Partenopei pun melenggang ke babak delapan besar dengan agregat 5 0 atas juara Liga Europa musim lalu ini.
Itu menjadi kemenangan kandang keempat beruntun Napoli di Liga Champions musim ini. Dan pasukan Partenopei ini telah mencetak tiga gol atau lebih di setiap kemenangan tersebut. Skuat asuhan Luciano Spalletti ini memang sangat produktif, baik di Serie A, maupun di Liga Champions. Di Serie A di mana mereka sudah pasti juara, Napoli mengumpulkan 60 gol dari 26 laga, jauh dari pesaing terdekatnya, Inter Milan yang mencepat 47 gol.
Di Liga Champions, Partenopi pun memimpin dalam produktivitas dengan 25 gol, diikuti Benfica 23 gol, dan Manchester City 22 gol. Yang mengerikannya lagi, kontribusi gol itu terbagi ke sebelas pemain di berbagai posisi. Ini mengindikasikan, siapa saja berpotensi cetak gol, jika para penyerang mereka macet. Dengan kekuatan seperti demikian, Osimhen yakin pasukannya mampu menancapkan bendera kemenangan di Eropa.
"Saya pikir semuanya mungkin dan kami memiliki skuat untuk mencapai mimpi ini," kata Osimhen kepada BT Sport. "Kami ingin melangkah selangkah demi selangkah dan kami akan melihat apa yang terjadi di akhir musim. Rasanya menyenangkan membuat sejarah dengan kemenangan ini". "Ini adalah kemenangan besar. Selamat kepada tim atas performa bagus dari seluruh skuat," tutur striker asal Nigeria berusia 24 tahun yang telah mengemas empat gol di Liga Champions, dan 19 gol di Serie A ini.
Ditanya apakah dia memiliki preferensi mengenai lawan untuk perempat final nanti, striker itu mengatakan, “Kami adalah klub top dan akan bagus jika bermain dengan klub top lainnya. Itu akan menjadi pertandingan besar yang hebat. Kami siap untuk itu, dan kami siap untuk tim besar mana pun yang mungkin harus kami mainkan," katanya menandaskan. Osimhen menjadi pemain Napoli pertama yang mencetak gol di kedua leg pertandingan sistem gugur Piala Eropa/Liga Champions.
Hebatnya, dia bukan tipikal egoistis. Terbukti dengan dia melewatkan kesempatan membuat hat trick dengan membiarkan Piotr Zielinski mengambil penalti Partenopei. "Dengan penalti itu, Zielinski bertanya kepada saya apakah dia bisa menerimanya," ungkapnya di BT Sport. “Tentu saja, saya adalah pemain tim dan tidak masalah siapa yang mencetak gol selama tim mencapai kesuksesan. Saya tahu, gol saya akan datang dengan atau tanpa penalti itu. Bagus memiliki mentalitas seperti itu dalam skuat, dan saya senang dengan tiga gol itu."
Zielinski sendiri percaya para pesaing Napoli harus gugup tentang prospek menghadapi mereka. “Siapa pun yang kami dapatkan dalam undian, kami ingin memainkan sepak bola kami dan lolos ke babak berikutnya. Siapa pun yang kami dapatkan, kami akan siap bertarung," ujarnya menegaskan. "Saya pikir semua tim harus takut dengan tim Napoli ini. Kami dalam kondisi sangat baik. Statistik membuktikan itu. Kami bisa melakukan hal hal hebat musim ini. Kami tak takut tim mana pun," kata Zielinski.
Musim ini memang menandai kebangkitan tim dari Serie A di Italia. Dua raksasa Italia yang sudah lama tertidur, AC Milan, dan Inter Milan, juga melangkah ke babak delapan besar. Ini kali pertama terjadi sejak 2006, ada tiga tim Serie A di perempatfinal Liga Champions.
Bukan tak mungkin mereka akan saling bentrok. Tim lain yang lolos perempatfinal adalah Bayern Muenchen, Benfica, Chelsea, Manchester City, dan Real Madrid. Direct Points Osimhen yakin Napoli juara Jadi tim paling produktif cetak gol Pertama kali sejak 2006, ada 3 tim Serie A di perempatfinal UCL Napoli 3(5) 0(0) E Frankfurt Yakin Juara
25 Napoli tim paling banyak cetak gol di Liga Champions musim ini (25 gol). Hanya 3 tim Serie A yang pernah cetak gol lebih banyak dari Napoli di liga Eropa (Juventus 30 gol pada 2002 03, Inter 26 gol pada 2002 03, dan Lazio 26 gol pada 1999 00). Pertama kali sejak 2006, ada tiga tim Serie A di perempatfinal Liga Champios yakni Napoli, AC Milan, dan Inter Milan 0 Kemenangan agregat 5 0 Napoli atas Frankfurt jadi skor gol terbesar di babak knockout dari tim Serie A, bersama Juventus 5 0 Celtic pada 2012 13, dan Milan 5 0 Intern pada 2004 05
Statistik Pertandingan Napoli E Frankfurt 3 Gol 0 60 persen Penguasaan bola 40% 12(8) Tendangan (akurat) 8 (1) 3 Pelanggaran 15 1 Kartu Kuning 3 0 Kartu Merah 0 2 Offside 0 4 Tendangan Sudut 3 1 Penyelamatan 5