Ali Rahmatullah (48), pendaki asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur hilang di Gunung Lawu. Warga Desa Minggiran, Kecamatan Papar itu melakukan registrasi pendakian 11 hari lalu atau sekira Sabtu (15/10/2022). Ali diketahui masuk jalur pendakian seorang diri dan berangkat dari lokasi kerjanya di Solo, Jawa Tengah.
Ia melakukan pendakian lewat Pos Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Melansir Kompas.com , Anwar, adik ipar Ali mengatakan, dirinya mengetahui kakaknya hilang setelah rekan sang kakak menanyakan keberadaan Ali. Sebab, Ali yang bekerja sebagai sales kecap di Solo itu sudah tidak masuk kerja sejak 16 Oktober 2022.
"Tahu kami rekan kakak saya itu menanyakan keberadaannya (Ali) karena di tempat indekos tidak ada," katanya, Rabu (26/10/2022). Anwar lalu menemui rekan Ali di Solo. Belakangan diketahui bahwa Ali sempat mengajak rekannya berangkat ke Gunung Lawu untuk melakukan ritual.
"Dia mengaku sempat diajak untuk naik ke Gunung Lawu, katanya ke Kayangan tapi teman kakak saya itu menolak," bebernya. Sektaris Desa Minggiran, Ali Khusen mengatakan, saat melakukan pendakian, Ali tidak membawa banyak bekal. Ali diketahui hanya membawa air gula dan air asam, dilansir Kompas.com .
"Ada pendaki lain yang sempat ketemu, katanya cuma bawa bekal air gula dan air asam," terangnya. Khusen mengaku tidak mengetahui pasti tujuan Ali mendaki Gunung Lawu. Namun sejauh ini, kata Khusen, Ali bukanlah seorang pendaki gunung.
"Kalau seorang pendaki gunung, saya kira bukan," jelasnya. Masih dari Kompas.com, posisi terakhir Ali terpantau di kawasan Pasar Setan yang terletak di puncak Gunung Lawu. Demikian disampaikan oleh Ketua Pengendali Operasi Pencarian Survivor Henri Parno Siswanto.
"Informasi dari Agus pemilik warung di Puncak Lawu, survivor terakhir berada di Pasar Setan atau Pasar Dieng pada hari Selasa (18/10/2022)," terangnya, Rabu. Dikatakan Henri, Ali sempat berbincang dengan Agus, pemilik warung di Puncak Lawu. Saat itu, Ali menyampaikan hendak melanjutkan ritual ke kawasan yang bernama Kayangan.
"Informasinya setelah dari Pasar Setan mau melanjutkan ke Kayangan," kata dia. Hingga saat ini, Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Magelang, TNI, Polri, dan relawan masih melakukan pencarian. Hendri mengatakan, pencarian terkendala cuaca hujan dan kabut tebal.
Kondisi tersebut membuat jarak pandang terbatas. Para petugas juga harus ekstra hati hati. "Cuaca kabut dan hujan cukup menyulitkan karena jarak pandang hanya sekitar 20 meter," ujar Hendri, dikutip dari Kompas.com .