Director Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia Sindiani Adinata menyebutkan, sektor ritel merupakan salah satu sub sektor properti yang masih prospektif ke depannya karena berbalik menguat dengan cepat pasca pandemi. Tingkat kegiatan masyarakat pada kebanyakan mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta meningkat tajam setelah dicabutnya PPKM. "Ini menjadi dorongan pasar ritel dalam mengejar ketertinggalan di beberapa tahun ke belakang," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (9/3/2023).
Lebih jauh, laporan Jakarta Property Highlight mencatat, bahwa akan beroperasi tiga proyek ritel atau mal terbaru di Jakarta di 2023. Salah satunya berkonsep food and beverage di Jakarta Utara, sehingga total pasokan mal saat ini bertambah menjadi 4.923.911 meter persegi. Sementara itu, untuk total pasokan ke depan hingga tahun 2025, akan ada enam proyek mal sejumlah 292.109 meter persegi.
Sindiani menambahkan, pencabutan PPKM di akhir tahun mengirimkan sinyal positif pada sektor ritel secara umum di Jakarta, ditandai dengan mulai kembalinya pengunjung ke ruang ritel, meski tidak terjadi pada semua kelas ritel. Adapun pada tataran global, Knight Frank merilis publikasi yang menyatakan bahwa di awal tahun 2023 kekhawatiran melemahnya tingkat kunjungan konsumen ke ruang ritel tidak terbukti. Laporan tersebut mengungkap bahwa beberapa tenant bahkan dinyatakan akan memiliki pertumbuhan yang kuat, seperti produk footwear, fashion, dan kosmetik.
Selain itu, laporan terbaru Jakarta Property Highlight juga menyebutkan, bahwa di semester kedua tahun 2022, rerata tingkat okupansi ruang ritel mengalami peningkatan tipis jika dibandingkan semester sebelumnya di kisaran 78,8 persen. "Kenaikan juga terjadi di rerata harga sewa dan service charge yang naik sekitar 1,2 persen dari harga tahun lalu," pungkas Sindiani.